Senin, 09 Juli 2012

Hakikat Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan dua kata yang saling terkait namun memiliki arti yang berbeda. Bimbingan memiliki arti sendiri, begitu pula dengan koseling. Dan dalam blog ini, akan membahas pengertian, tujuan dan karakteristik konseling.

A.    Pengertian Konseling

        Menurut Division of Conseling Psychology dalam Prayitno, 2004, konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu menghadapi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.

        Menurut Maclean, dalam Shertzer dan Stone, 1974 yang ditulis kembali dalam Prayitno, 2004, konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu yang terganggu oleh karena masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri dengan seorang pekerja yang professional, yaitu orang yang telah terlatih dan berpengalaman dengan membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi.

        Menurut Mc. Daniel dalam eko13.wordpress.com, konseling adalah suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan dalam pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan.

        Dari pendapat para ahli di atas, dapat dianalisis bahwa:

  1. Konseling merupakan kegiatan pemberian bantuan.
  1. Konseling terjadi secara tatap muka antara individu bermasalah dengan konselor.
    1. Konseling bertujuan untuk memandirikan klien.

        Sehingga dapat disimpulkan bahwa, konseling adalah suatu kegitan pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang bermasalah (klien) dalam konteks hubungan tatap muka, agar klien dapat memandirikan dirinya sendiri dalam mengatasi dan menyelesaikan permasalahannya sendiri.


 

B.    Tujuan Konseling

        Tujuan konseling baik secara tersirat maupun tersurat terdapat dalam pengertian konseling. Tujuannya adalah mampu memandirikan klien untuk mengatasi permasalahannya, serta membantu klien untuk mencapai perkembangan yang optimal dalam hidupnya.


 

C.    Karakteristik Konseling

        Dari berbagai pendapat para ahli tentang pengertian konseling, terdapat persamaan yang kemudian persamaan tersebut disebut sebagai ciri-ciri atau karakteristik konseling. Berikut adalah karakteristik tersebut.

  1. Konseling dilakukan oleh seorang konselor yang mempunyai kemampuan secara profesional dalam menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan keputusan-keputusan pribadi, sosial, karier dan pendidikan serta memahami proses-proses psikis maupun dinamika perilaku pada diri klien.
  2. Konseling melibatkan interaksi dan komunikasi antara dua orang, yaitu konselor dan klien, baik secara langsung (bahasa verbal) maupun secara tidak langsung (non verbal).
  3. Tujuan dari hubungan konseling adalah mampu memandirikan klien untuk mengatasi permasalahannya, serta membantu klien untuk mencapai perkembangan yang optimal dalam hidupnya. Konselor berupaya untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan, bersama klien membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah demi perubahan kea rah lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam konseling. Selain itu, tujuan yang ingin dicapai dalam konseling terutama pada diri klien adalah:
    1. Klien akan memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya.
    2. Mempunyai wawasan yang lebih realistis serta penerimaan yang objektif tentang dirinya.
    3. Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah suai.
  4. Konseling merupakan proses yang dinamis, dimana klien dibantu untuk dapat mengembangkan dirinya, mengembangkan kemampuan-kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapinya.
  5. Konseling merupakan proses belajar terutama bagi klien untuk mengembangkan perilaku baru dan membuat pilihan, keputusan sendiri kea rah perubahan yang dikehendaki.
  6. Adanya suatu hubungan yang saling menghargai dan menghormati, sehingga timbul saling kepercayaan, dengan kata lain konselor menjamin kerahasiaan klien.


 

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

http://eko13.wordpress.com/2008/05/04/pengertian-konseling/

Sugiharto, D.Y.P. dan Mulawarman. 2007. Psikologi Konseling. Semarang: Unnes Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar